Postingan

Tiada Kata Berhenti Untuk Menjadi Seorang Researcher

Refleksi Pertemuan Keempatbelas Pada pertemuan perkuliahan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Desember 2017 pukul 11:10 WIB di gedung Pascasarjana Lama. Pertemuan ini bukanlah sebagai akhir dalam proses pembelajaran dikarenakan belajar sifatnya tiada henti. Saya mengucap syukur dan merasa terberkati dapat bertemu dan belajar melalui pengalaman Prof. Dr. Marsigit, M.A. Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak atas ilmu yang sudah diberikan dan mohon maaf jika ada tindakan saya yang tidak berkenan di hati selama perkuliahan. Saat itu, ada terbesit rasa keingintahuan saya terhadap sesuatu lantas saya bertanya terkait komunikasi yang dilakukan dalam hati dan tidak secara verbal atau simulasinya berasal dari hati ke hati dengan diri sendiri. Inilah yang biasa disebut dengan  internal communication jika dilihat dari sisi ilmu Psikologi. Komunikasi tersebut dapat dijadikan sebagai modelling kehidupan jika direntangkan secara luas. Adapun tujuan dari m odelling  ke

Memaknai Ontologi dan Aksiologi Seorang Semar dan Sebuah Kehidupan

Refleksi Pertemuan Ketigabelas Bismillahirrahmaanirraahiim Berikut ini refleksi perkuliahan Filsafat Ilmu yang dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Desember 2017 di gedung Pascasarjana Lama pukul 15:30 WIB. Saya merasa perkuliahan pada hari itu bercampur haru dan senang atau bisa dikatakan sebagai  mood swing yang kerap menghampiri diri ini. Bagi saya, bagaimanapun keadaan suasana hati yang dirasakan saat itu, bukanlah menjadi suatu penghambat dalam mengikuti perkuliahan di kelas. Perasaan yang campur aduk tersebut perlahan dapat mencair dan membuat saya menjadi tenang seiring berlangsungnya perkuliahan. Pertemuan pada minggu ini membahas seputar upaya memaknai sisi ontologi dan aksiologi seorang semar dan sebuah kehidupan. Memandang kehidupan dari sisi ontologi salah satunya dengan berupaya menjalani kehidupan sebagaimana yang telah Tuhan takdirkan. Namun, perlu ditegaskan pula jangan sekali-kali manusia mendahului kehendak Tuhan. Misalnya, segala sesuatu tidaklah berfokus pad

Menggapai Logos Melalui Epistemologi Immanuel Kant

Refleksi Pertemuan Keduabelas Bismillaahirrahmaanirraahiim Pada pertemuan perkuliahan Filsafat Ilmu hari Rabu, 6 Desember 2017 pukul 11:10 WIB dilaksanakan di gedung Pascasarjana Lama. Saya sangat suka dengan pembahasan pada pertemuan ini dimana saya mempelajari sastra yang begitu tinggi dan mendalam maknanya. Sastra tersebut dipelopori oleh seorang filsuf bernama Immanuel Kant. Melalui sastra tersebut saya diajak untuk berkenalan dengan filsafat bahasa. Ada beberapa gagasan Kant yang dapat saya terapkan dalam kehidupan terutama dalam upaya menggapai suatu ilmu pengetahuan. Kant menekankan bahwa pikiran merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat meski sulit untuk diketahui. Hal ini dikarenakan pikiran berasal dari gabungan antara logika dan pengalaman dimana logika akan terus berjalan tiada henti sedangkan pengalaman sifatnya terbatas. Dapat dikatakan bahwa sesuatu yang terbatas jika dipikirkan maka tiada terbatas. Inilah yang dinamakan dengan metafisik dan semuanya

Gambaran Ruang Lingkup dan Metode Pendidikan

Refleksi Pertemuan Kesebelas Bismillaahirrahmaanirraahiim Pertemuan perkuliahan Filsafat Ilmu pada hari Rabu, 29 November 2017 pada pukul 11:10 dilaksanakan di gedung pascasarjana lama. Gambaran ruang lingkup serta metode pendidikan menjadi bahasan utamanya. Dalam proses belajar melibatkan ketajaman panca indera atau disebut dengan sensibilitas. Sensibilitas sangat penting dan bertujuan untuk menangkap keakuratan informasi yang ditangkap oleh alat indera dari lingkungan. Layaknya mata yang dapat melihat berbagai hal yang ada di dunia sekitarnya. Kemudian, telinga yang dapat mendengar informasi yang disampaikan dan membayangkannya meski tanpa melihat terlebih dahulu. Tingkat sensibilitas pada setiap orang juga berbeda-beda. Pada dasarnya semua panca indera memiliki kinerja yang saling mendukung satu sama lain. Melalui sensibilitas muncullah persepsi. Dengan adanya persepsi, seseorang dapat membentuk sebuah intuisi. Intuisi lahir dikarenakan adanya penguatan dari berbagai peng

Penghayatan Etik dan Estetika Melalui Seni dan Budaya Pewayangan

Gambar
Refleksi Pertemuan Kesepuluh Untuk pertama kalinya saya menonton pertunjukan wayang secara langsung. Tepatnya pada hari Senin, 27 November 2017 pukul 20:00 sampai 22:00 WIB bertempat di Pendhapa Museum Sonobudoyo, Yogyakarta. Pada malam itu meski hujan turun tidak membuat saya dan teman-teman mengurungkan niat untuk menontonnya. Kemudian, kondisi tersebut tidak pula mengendurkan semangat kami di kala itu. Saya sangat takjub dan terkesima dengan para wisatawan asing yang dengan khidmatnya menikmati pertunjukan wayang kulit di dalam ruangan. Saya membutuhkan sedikit waktu untuk dapat menikmati suasana yang ada. Bahkan, terkadang membuat saya merasa bingung dengan alur yang diceritakan hingga satu waktu pertunjukan wayang membuat saya terkesima sendiri. Awalnya saya berada di tempat duduk yang terlihat hanya bayang-bayangnya saja. Melalui bayang-bayang tersebut, saya tidak merasakan sepenuhnya suasana yang ada di dalam ruangan. Seketika saya melihat dari sebaliknya secara keselur

Hermeneutika Riset dan Pengetahuan

Refleksi Pertemuan Kesembilan Bismillaahirrahmaanirraahiim Berikut ini merupakan ulasan refleksi untuk pertemuan perkuliahan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 22 November 2017 pukul 11:10 WIB bertempat di gedung Pascasarjana Lama. Pertemuan minggu kemarin membahas tentang penelitian, yang mana memiliki hirarki dan struktur. Penelitian itu sendiri sangat penting dengan menggunakan kacamata filsafat.  Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, dimana dalam penelitian terdiri dari berbagai tingkatan. Sebagai contoh: sama halnya seperti jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. Letak perbedaannya ada pada berbagai cakupannya, seperti kedalaman, keluasan, kompleksitas dan referensi. Sedangkan ranahnya filsafat terletak pada kedalaman dan keluasan. Pada jenjang pendidikan juga memiliki fokus yang berbeda-beda. Sebagai contoh, pada tingkat S3 lebih mengarah kepada fenomenologi, saintifik dan sebagainya. Jika dilihat d ari sisi saintifik, untuk tingkat S2 penelitia

Refleksi Diri Melalui Kacamata Filsafat

Refleksi Pertemuan Kedelapan Bismillaahirrahmaanirraahiim Berikut refleksi perkuliahan Filsafat Ilmu yang dilaksanakan pada hari Rabu, 15 November 2017 pukul 11:10 di gedung Pascasarjana Baru lantai 6. Berdoa adalah salah satu kegiatan yang selalu dilakukan sebelum perkuliahan dimulai. Kemudian, tes jawab singkat dilakukan sebagai bentuk dari apersepsi yang bertujuan untuk pendahuluan pengetahuan. Pembahasan pada pertemuan ini terkait dengan dimensi dan struktur pada wadah dan isi. Ruang lingkupnya meliputi material, angka, normatif, formal, tindakan, pikiran, kesadaran, yang beda, yang sama, penglihatan, pendengaran, bilangan, dan pengada.   Jika diperumpamakan seperti seseorang yang ingin bepergian jauh namun tidak mempersiapkan bekal dalam perjalanannya. Ia hanya bermodalkan keberaniannya saja dan tidak mengira jikalau ia akan tersesat. Bahkan saat diterjang hujan badai sekalipun. Apakah ini dapat dikatakan seseorang telah mengalami persepsi yang salah? Dalam filsafat,